Datacakra

Smart Surveillance: IoT dalam Mitigasi Kejahatan dan Keamanan Maritim

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia serta dikelilingi oleh Samudera Hindia dan Pasifik. Indonesia menempati posisi strategis di Asia Tenggara dan dilintasi oleh garis khatulistiwa. Berdasarkan data resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, wilayah Indonesia mencakup total luas 7.810.000 km2, yang terdiri dari lautan seluas 5.800.000 km2 dan daratan seluas 2.010.000 km2. Negara ini juga terdiri dari 17.499 pulau dari Sabang sampai Merauke.

Dengan mayoritas wilayahnya berupa lautan, Indonesia membutuhkan pertahanan dan keamanan yang kuat, terutama di wilayah lautnya. Fokus utama dalam menjaga dan mempertahankan keamanan laut di Indonesia dapat ditemukan di wilayah selatan pulau Jawa, di mana berbagai jenis kapal dengan beragam kepentingan memiliki potensi untuk menimbulkan masalah dan pelanggaran. Data yang terkumpul dari Lantamal V Surabaya mencatat sejumlah insiden di wilayah tersebut, termasuk illegal logging, illegal fishing, kecelakaan laut, dan illegal entry. Permasalahan ini menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan pemantauan dan pengawasan di perairan Indonesia, mengatasi dan mengurangi berbagai masalah yang masih ada di ranah maritim.

Teknologi Internet of Things (IoT) muncul sebagai solusi yang krusial untuk meningkatkan efektivitas sistem radar pantai. Konsep Smart Surveillance dalam Sistem Radar menjadi dasar utama, memungkinkan integrasi sensor-sensor pintar dan teknologi terkini. Penerapan IoT memberikan lapisan kecerdasan tambahan, meningkatkan kemampuan responsivitas dan kinerja sistem pantau radar. Dengan demikian, integrasi teknologi ini bukan hanya menjawab tantangan ancaman konkret yang ada di wilayah laut selatan Pulau Jawa tetapi juga merancang langkah-langkah preventif yang proaktif untuk menjaga kedaulatan dan keamanan laut secara keseluruhan.

Integrated Maritime Surveillance System merupakan suatu sistem teknologi Internet of Things (IoT) yang memiliki peran sentral dalam memantau kondisi maritim di Indonesia. Sistem ini dirancang sebagai bagian integral dari strategi penguatan kapabilitas nasional dengan fokus pada peningkatan Komando, Kendali, Komunikasi, Intelijen, Surveillance, dan Reconnaissance (C4ISR). Melalui pemanfaatan ground platform yang dilengkapi dengan basis sensor optik dan nirkabel jarak jauh, IMSS mengintegrasikan 18 stasiun pengawas pantai (CSS), 11 radar berbasis kapal, dua pusat komando regional, dan dua pusat komando armada di Jakarta dan Surabaya.

Sebagai suatu ekosistem terpadu, Integrated Maritime Surveillance System menyatukan berbagai komponen seperti Coastal Surveillance Station (CSS), Kapal Perang Indonesia (KRI), Regional Command Center (RCC), dan Fleet Command Center (FCC). Dengan didukung oleh teknologi-teknologi canggih seperti VHF Radio, HF Radio, Day Camera, FLIR camera, dan Nobletec, IMSS menciptakan jaringan pemantauan maritim yang responsif dan akurat. Dengan kemampuan untuk memberikan informasi secara real-time, IMSS memainkan peran kunci dalam menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia.

Integrated Maritime Surveillance System membawa kelebihan yang substansial dan dampak positif sebagai sistem teknologi IoT di sektor maritim. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan data secara real-time dengan tingkat akurasi yang tinggi. Hal ini memberikan keuntungan dalam mendeteksi potensi ancaman dengan lebih cepat dan efisien, serta meminimalkan risiko kesalahan yang mungkin terjadi. Dengan IMSS, efisiensi operasional meningkat, memungkinkan sistem radar pantai menjadi lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan kondisi laut. Selain itu, integrasi komprehensif antara 18 stasiun pengawas pantai (CSS), 11 radar berbasis kapal, dua pusat komando regional, dan dua pusat komando armada membentuk suatu ekosistem terpadu. IMSS mengintegrasikan berbagai teknologi canggih, seperti VHF Radio, HF Radio, Day Camera, FLIR camera, dan Nobeltec, menciptakan jaringan pemantauan maritim yang responsif dan akurat. 

Datacakra
Penyedia Solusi Industri 4.0
datacakra.com
reza@datacakra.com

Sumber:
[1]https://www.indomiliter.com/imss-radar-pengawas-garis-pantai-selat-malaka/
[2https://id.usembassy.gov/our-relationship/policy-history/embassy-fact-sheets/fact-sheet-dod-funded-integrated-maritime-surveillance-system/]
[3]Ariantoko, P., Widodo, P., Saragih, H. J. R., Suwarno, P., Legowo, E., Yurianto, M. (2023). Pemasangan Radar Pantai Guna Identifikasi Potensi Ancaman di Laut Wilayah Selatan Pulau Jawa. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), 634-624. https://doi.org/10.31316/jk.v7i1.4858
[4]Widodo, P., Saragih, H. J. R., Suwarno, P., Legowo, E., Yurianto, M. (2022). Strategi Pemasangan Radar Pantai Untuk Identifikasi Potensi Ancaman Laut di Wilayah Selatan Pulau Jawa. REKAYASA Journal of Science and Technology, 16(2), 171-178. https://doi.org/10.21107/rekayasa.v16i2.19713