Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi tambang yang sangat besar. Kehadiran minyak bumi, batu bara, timah, nikel, emas, intan, dan lain sebagainya memainkan peran kunci dalam industri energi global. Namun, dalam operasi pertambangan, seringkali ada risiko tinggi terkait dengan aspek keamanan, kesehatan, dan produktivitas yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yang serius. Berdasarkan data statistik yang disediakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), selama tahun 2019, tercatat 24 jiwa meninggal, 105 pekerja mengalami cedera berat, dan 28 pekerja mengalami cedera ringan akibat kecelakaan tambang. Salah satu tantangan utama yang juga menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja di pertambangan adalah paparan gas beracun.
Bekerja di tambang merupakan salah satu pekerjaan dengan risiko tinggi karena keberadaan berbagai jenis gas berbahaya, termasuk gas CO2 yang memiliki potensi merugikan sistem pernapasan manusia. Paparan berlebihan terhadap gas ini dapat mengancam keselamatan para pekerja tambang. Selain itu, terdapat gas CH4 yang memiliki potensi menyebabkan kebakaran atau ledakan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerugian produktivitas yang signifikan
Inilah mengapa pemantauan kadar gas di tambang menjadi sangat penting. Untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan di tambang batu bara, sistem pemantauan kadar gas berbasis Internet of Things (IoT) sangat relevan. Dengan mengadopsi teknologi IoT, operator tambang dapat memantau dan mengelola kadar gas lebih baik, membuat operasi tambang lebih aman dan produktif. Sistem pemantauan IoT bukan hanya membantu dalam mendeteksi gas beracun dan mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan kerja. Dengan data yang tepat waktu dan akurat, pengelola tambang dapat mengambil tindakan preventif lebih cepat, menjaga kesehatan pekerja, dan mengoptimalkan produktivitas operasional
Saat ini keselamatan dan efisiensi operasional sangat penting, sistem pemantauan kadar gas berbasis IoT perusahaan tamabng untuk memiliki lingkungan kerja yang lebih aman dan lebih produktif. Adopsi teknologi berbasis IoT ini bukan hanya suatu keharusan, melainkan juga merupakan investasi dalam masa depan industri pertambangan di Indonesia.
Datacakra sangat mengerti akan pentingnya sistem pemantauan kadar gas yang terpercaya di tambang batu bara. Datacakta menghadirkan solusi berbasis IoT yang dirancang untuk melakukan pemantauan, pengukuran, dan analisis kadar gas di berbagai titik di tambang. Solusi ini memberikan sejumlah keuntungan, antara lain:
1. Peningkatan Keselamatan: Dengan pemantauan gas berbasis IoT membantu pekerja tambang mendapat informasi tentang potensi bahaya dan mengambil tindakan yang diperlukan.
2. Optimasi Produktivitas: Sistem ini membantu menghindari penghentian operasi tambang yang akibat kejadian tak terduga.
3. Kepatuhan Regulasi: Perusahaan Tambang harus mematuhi peraturan ketat terkait kadar gas. Sistem ini membantu dalam memastikan bahwa standar keselamatan dan lingkungan dipatuhi sepenuhnya.
Datacakra adalah perusahaan penyedia layanan Industri 4.0 yang menyediakan berbagai solusi industri, termasuk di antaranya monitoring data center. Datacakra melayani berbagai klien korporasi di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, manufaktur, hingga militer. Hingga tahun 2022, Saat ini, tim Datacakra terdiri dari lebih dari 30 tenaga lokal, di mana 90% dari mereka adalah engineer. Kami tersebar di empat kantor di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bandung.
Datacakra
Penyedia Solusi Industri 4.0
datacakra.com
reza@datacakra.com
Sumber:
[1] https://bdtbt.esdm.go.id/pekerja-tambang-bawah-tanah-profesi-penantang-bahaya/
[2] Tisna Wijaya, M. Y., & Ramdhan, D. H. . (2023). Studi Kasus Kecelakaan Kerja Akibat Gas Beracun Tambang Bawah Tanah: Literature Review. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1373–1378. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.4266
[3] https://otomotif.antaranews.com/berita/3120093/teknologi-minestar-tingkatkan-efisiensi-kinerja-industri-pertambangan
[4]https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/07/jumlah-kecelakaan-kerja-di-area-pertambangan-turun-273-pada-2021#:~:text=Berdasarkan%20data%20Kementerian%20Energi%20dan,ringan%20dan%2057%20kecelakaan%20berat.