Kebutuhan akan hasil tambang seperti batubara sebagai sumber energi tetap menjadi dominan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Dengan peningkatan produksi yang terjadi pada tahun 2023, pemerintah menetapkan target produksi batubara yang lebih tinggi untuk tahun 2024. Industri pertambangan berperan penting dalam memenuhi target ini, dengan fokus utama pada penambangan dan pengelolaan material tambang, terutama batu bara.
Dalam melakukan kegiatan produksinya, industri pertambangan mengikuti tiga tahap utama yang dikenal sebagai rantai nilai pertambangan (mining value chain). Tahap pertama, ekstraksi, melibatkan serangkaian aktivitas seperti drilling, blasting, loading, hauling, dan dumping. Tahap kedua, pemurnian, memerlukan proses crushing, milling, dan processing untuk memproses material tambang agar siap untuk digunakan. Sedangkan tahap ketiga, umumnya, mencakup masalah terkait overheat pada mesin tambang, depresiasi, dan biaya operasional perusahaan secara keseluruhan.
Industri pertambangan dihadapkan pada tantangan serius terkait masalah overheat pada mesin peralatan berat dan armada. Perusahaan tambang sering memiliki target produksi yang sangat besar, yang menuntut penggunaan alat berat dalam skala besar. Sebagai fokus utama dalam kegiatan penambangan dan pengelolaan material tambang seperti batu bara, risiko-risiko seperti overheat pada mesin tetap menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga kelancaran operasional. Overheat terjadi akibat suhu mesin kendaraan melampaui tingkat normal. Maka dari itu penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dalam batas normal untuk mencegah kerusakan serius pada komponen mesin jika kendaraan mengalami overheating. Kelebihan panas pada mesin akibat overheat dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian komponen mesin.
Kerugian yang ditimbulkan akibat overheat dapat mencapai miliaran rupiah. Overheat pada mesin kendaraan dapat menyebabkan kerusakan fatal pada komponen mesin jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat, penting bagi perusahan tambang menjaga temperatur mesin agar tetap pada batas normal. Pentingnya monitoring suhu engine berbasis Internet of Things menjadi solusi yang sangat diterapkan dalam industri pertambangan. Dengan menggunakan teknologi IoT perusahaan tambang dapat memonitoring dan memantau suhu mesin secara real-time serta mencegah terjadinya overheat yang dapat mengganggu produktivitas dan menyebabkan kerugian yang besar.
Dimana IoT melalui sensor dipasang pada titik vital mesin dan armada tambang, dimana sensor akan mencatat data suhu, tekanan, dan parameter lainnya. Sensor-sensor ini terhubung ke jaringan IoT yang memungkinkan pengumpulan data secara real-time. Ketika suhu melebihi tingkat normal, sensor akan mendeteksi perubahan tersebut dan mengirimkan sinyal ke platform berbasis dashboard. Platform dashboard kemudian akan menganalisis data suhu yang diterima dan menghasilkan notifikasi kepada operator atau manajer tambang jika terjadi overheat. Jika overheat terkonfirmasi, platform akan menghasilkan notifikasi yang akan diterima oleh operator atau manajer tambang.
Notifikasi ini dapat berupa pesan teks, email, atau pemberitahuan langsung pada aplikasi yang digunakan. Dengan pemberitahuan tersebut, tindakan pencegahan dapat segera diambil. Selain itu, data suhu yang terkumpul juga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut guna meningkatkan efisiensi operasional dan pemeliharaan mesin secara keseluruhan dalam industri pertambangan.
Manfaat penerapan IoT dalam memonitoring panas mesin adalah dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kerusakan mesin akibat overheat. Dengan mendeteksi perubahan suhu secara dini, perusahaan dapat menghindari biaya perbaikan yang mahal atau bahkan penggantian mesin secara keseluruhan. Selain itu, efisiensi operasional juga dapat meningkat karena waktu tidak terbuang untuk mengatasi kerusakan yang tidak terduga.
Sebagai penyedia layanan Industri 4.0, Datacakra menawarkan solusi IoT untuk pemantauan overheat pada mesin di industri pertambangan. Solusi yang ditawarkan bersifat scalable, fleksibel, dan mudah diimplementasikan, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis serta diterapkan pada sistem yang sudah ada. Hal ini memberikan fleksibilitas finansial bagi perusahaan pertambangan dalam menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional mereka.
Datacakra
Penyedia Solusi Industri 4.0
Datacakra.com
reza@datacakra.com
Sumber:
[1]https://industri.kontan.co.id/news/kebutuhan-batubara-diramal-masih-naik-di-2024
[2] Randis, Sarminto. (2018). Aplikasi Internet Of Things Monitoring Suhu Engine Untuk Mencegah Terjadinya Over Heat. Turbo, 7(2), 153–158. Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro. DOI: http://dx.doi.org/10.24127/trb.v7i2.791
[3]Wicaksana, W. P. (2016). Simulasi Overheating Warning Alarm System Untuk Internal Combustion Engine. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2016, 1(2), 7–11.