Datacakra

Apa yang Sebenarnya Dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0?

Revolusi Industri memasuki tahap keempat, atau biasa kita kenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0 dan bagaimana terjadinya revolusi-revolusi industri yang sebelumnya?

Era Industri mengakhiri era rempah-rempah. Pada tahun 1780-an, penemuan mesin uap oleh James Watt menghasilkan gelombang revolusi industri di seantero Eropa yang dimulai dari Inggris. Negara-negara yang sebelumnya mengandalkan produksi perkebunan, pertambangan, dan rempah-rempah kini mulai tergeser oleh negara-negara yang mampu menjalankan industri secara massal. Peristiwa ini dikenal sebagai Revolusi Industri 1.0.

Pada Revolusi Industri 1.0, mesin uap mengubah perekonomian dunia. Segala sesuatu yang dahulu dijalankan secara manual, pada masa tersebut berubah menjadi serba mekanis. Penemuan-penemuan berikutnya seperti kapal uap, mesin giling, hingga kereta api membuat sektor-sektor industri baru terbuka dan kemakmuran umat manusia meningkat.

industrial-revolution-4.0

Menjelang awal abad ke-20, gelombang revolusi industri berikutnya tiba ditandai dengan munculnya listrik, atau elektrifikasi. Keberadaan listrik dan conveyor belt membuat pabrik-pabrik mampu memproduksi barang secara massal dengan skala jauh lebih besar. Gelombang ini disebut sebagai Revolusi Industri 2.0 yang juga sekaligus menandai hegemoni ekonomi Amerika Serikat menggeser kekuatan ekonomi negara-negara Eropa.

Gelombang berikutnya terjadi pada periode 1970-an yang ditandai sebagai periode Revolusi Industri 3.0. Periode ini ditandai oleh adanya komputerisasi. Tidak hanya industri yang dibantu oleh listrik, pada era Revolusi Industri 3.0, komputer dan robot-robot mekatronis membantu pabri-pabrik di dalam menghasilkan produk-produk yang lebih kompleks lagi. Pada era ini, pabrik elektronik tumbuh pesat dan negara-negara Macan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong memainkan peran penting di perekonomian dunia.

Revolusi Industri 4.0 akan tiba sebentar lagi. Ini adalah gelombang revolusi keempat yang akan ditandai oleh digitalisasi. Tidak hanya sekedar komputer namun lebih jauh daripada itu, yaitu kekuatan internet. Teknologi melalui internet of things, artificial intelligence, dan big data analysis mampu mendorong mesin-mesin industri untuk melakukan analisa dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pada setiap Revolusi Industri, senantiasa terjadi pergeseran pola kekuatan ekonomi. Dari dominasi Inggris di Revolusi Industri 1.0, hegemoni Amerika Serikat di Revolusi Industri 2.0, hingga munculnya Macan-Macan Asia di Revolusi Industri 3.0. Artinya, pada Revolusi Industri 4.0 kelak, peta kekuatan ekonomi akan kembali digambar ulang. Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia dan para pelaku industri nasional untuk berada di garda terdepan peta ekonomi dunia yang baru.