Datacakra

Solusi Peringatan Dini Banjir Berbasis IoT

Photo by Pexel

Menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia mengalami sebanyak 34 kejadian bencana dalam rentang waktu 20-26 November 2023. Dari total kejadian bencana tersebut, 17 kejadian atau setengah dari keseluruhan kejadian merupakan bencana banjir. Pada musim hujan, tingginya curah hujan secara berkelanjutan berpotensi meningkatkan volume air, meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah. Banjir seringkali memberikan dampak kerugian signifikan bagi masyarakat, terutama ketika tidak ada pemberitahuan atau informasi langsung mengenai situasi peringatan banjir. Maka dari itu, diperlukan inovasi teknologi yang dapat memberikan alarm atau informasi darurat kepada pengawas yang memantau potensi banjir.

Pengembangan teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi terobosan dalam sistem peringatan dini banjir. Konsep dasar dari sistem ini terintegrasi dengan teknologi yang memungkinkan deteksi dan peringatan banjir secara real-time. Adopsi perangkat keras dan perangkat lunak dalam infrastruktur IoT ini memberikan kemampuan pemantauan dan intervensi yang lebih cepat serta efisien dalam menanggapi ancaman banjir. Keseluruhan sistem ini mendukung tanggung jawab pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat yang dihadapkan pada dampak bencana banjir.

Monitoring dilakukan melalui Water Level Monitoring System, sebuah sistem yang membantu memantau tingkat ketinggian air hujan dengan menggunakan sensor untuk mengirimkan data potensi banjir pada lokasi tertentu seperti sungai atau waduk. Dengan sistem monitoring ini, observasi ketinggian air dapat dilakukan secara real-time. Tak hanya menyediakan pemetaan yang akurat terhadap potensi banjir, tetapi juga memberikan indikator dan peringatan darurat terkait ancaman banjir, status ketinggian air dan tingkat resikonya, informasi curah hujan, dan data prediksi terkait potensi banjir.

Dalam infrastruktur Water Level Monitoring System, sensor ultrasonik dan rain gauge akan dipasang pada titik-titik tertentu di daerah yang memiliki potensi tinggi untuk banjir, seperti sungai atau waduk. Dengan demikian, ketika terjadi hujan deras dan menyebabkan banjir, sensor akan mendeteksi kenaikan tingkat air, kecepatan air, dan sumber air (hujan atau kiriman banjir). Data-data tersebut tentang tingkat air, kecepatan air, dan jenis air secara real-time dikirim ke platform yang kemudian dilakukan prediksi mengenai potensi banjir, termasuk estimasi waktu kedatangan banjir dalam beberapa menit ke depan.

Inovasi Water Level Monitoring System memberikan pengawas informasi yang cepat dan akurat, memungkinkan pengambilan tindakan pencegahan dan mitigasi sebelum dampak banjir terjadi. Pengawas dapat mengambil tindakan yang lebih responsif dalam mengatasi ancaman banjir, serta meminimalkan resiko akibat banjir, dengan melakukan himbauan pada warga yang tinggal di area pemukiman sekitar yang berpotensi terendam banjir, hingga melaporkan kejadian dan tindakan yang diambil kepada otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau pihak berwenang setempat.

Implementasi sistem peringatan dini banjir merupakan langkah strategis menghadapi ancaman banjir di area yang rentan terhadap banjir. Beberapa keunggulan menerapkan sistem ini menjanjikan manfaat yang signifikan dikarenakan manfaat yang terletak pada kemampuannya memberikan peringatan dini yang tepat waktu dan akurat. Dengan adanya peringatan yang cepat, respons terhadap situasi banjir dapat ditingkatkan, mengurangi risiko kerugian materi dan manusia, serta memungkinkan langkah-langkah mitigasi yang lebih efisien. Menerapkan tindakan preventif yang tepat waktu, seperti pengalihan rute transportasi atau evakuasi lebih awal, merupakan dampak positif dari sistem peringatan dini ini. Melalui langkah-langkah ini, upaya mitigasi bencana banjir dapat lebih maksimal, memberikan perlindungan lebih besar terhadap masyarakat, serta meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi akibat bencana banjir.

Datacakra
Penyedia Solusi Industri 4.0
datacakra.com
reza@datacakra.com

Sumber:
[1]https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/28/akhir-november-2023-banyak-bencana-banjir-di-indonesia
[2] Windiastik, S., Ardhana, E., & Triono, J. (2019). PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI BANJIR BERBASIS IOT (INTERNET OF THING). Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF)3(1), 1925 – 1931. Retrieved from https://jurnalfti.unmer.ac.id/index.php/senasif/article/view/256.
[3]Pratama, N., Darusalam, U., & Nathasia, N. D. (2020). Perancangan Sistem Monitoring Ketinggian Air Sebagai Pendeteksi Banjir Berbasis IoT Menggunakan Sensor Ultrasonik. Jurnal Media Informatika Budidarma, 4(1), 117. https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.19