
Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai lebih dari 400.000 Mega Watt (MW) dengan 50% diantaranya berasal dari energi surya, mencapai sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp. Namun, baru sekitar 10 MWp yang sudah dimanfaatkan. Pemerintah telah merumuskan roadmap pemanfaatan energi surya dengan target kapasitas PLTS terpasang hingga 2025 sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Hal ini mencerminkan potensi besar dalam pengembangan energi surya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan sumber daya yang mengubah intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh panel surya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya, arah sinar matahari, dan spektrum cahaya. Panel surya fotovoltaik menjadi komponen utama dalam PLTS yang berperan mengonversi energi matahari menjadi energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari.
Kinerja panel surya bisa dipantau secara langsung parameternya seperti tegangan, arus dan dayanya. Dari hasil pemantauan tersebut dapat diperoleh informasi apakah pemasangan panel surya sudah sesuai dan menghasilkan daya keluaran yang diharapkan. Dari hasil pemantauan tersebut diperoleh informasi apakah pemasangan panel surya sudah sesuai dan menghasilkan daya pengeluaran yang diharapkan. Pengukuran secara langsung umumnya dilakukan dengan menggunakan multimeter. Namun masih ada kekurangan yaitu baik pengukuran tegangan, arus hingga daya yang belum tercatat dengan baik jika dilakukan dengan manual.
Untuk meningkatkan pemanfaatan PLTS, diperlukan inovasi teknologi yang memudahkan penggunaan energi terbarukan sebagai sumber listrik. Penggunaan sistem monitoring dan pengukuran pembangkit listrik tenaga surya berbasis Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan langsung terhadap parameter seperti tegangan, arus, dan daya. Monitoring ini dapat dilakukan dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone, memungkinkan pemantauan kinerja panel surya dengan efisien.
Monitoring dilakukan menggunakan energy monitoring system dengan memanfaatkan sensor pada arus, tegangan, suhu, dan kelembaban dimana parameter tersebut yang mempengaruhi kinerja output panel. Sistem monitoring ini memudahkan pencatatan dan memantau efisiensi daya pada setiap titik, termasuk output panel surya, solar charger controller, dan aki. Sistem ini juga memastikan kebutuhan daya dalam sistem hybrid yang menggabungkan panel surya dan PLN. Sistem ini menggunakan teknologi canggih dalam energy monitoring yang memperkuat analisis performa energi terbarukan secara efisien. Dengan energy monitoring system dan pencatatan data, kinerja panel surya dapat dipantau secara real-time, membuktikan efisiensi daya di output panel surya, solar charger controller, dan aki. Sistem ini juga berguna untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan daya dalam sistem hybrid, menggabungkan panel surya dan PLN.
Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat, terdapat banyak inovasi baru dalam monitoring PLTS melibatkan pengembangan sensor yang lebih canggih, mampu memberikan data real-time yang akurat terkait tegangan, arus, dan daya. Integrasi teknologi kecerdasan buatan memungkinkan analisis data yang lebih mendalam dan prediksi kinerja panel surya. Teknologi terbaru ini menawarkan efisiensi energi yang lebih tinggi dengan pengukuran yang lebih akurat, memastikan optimalisasi daya yang dihasilkan oleh panel surya. Ketersediaan data yang real-time memungkinkan penyesuaian langsung terhadap variabilitas lingkungan, meningkatkan efisiensi secara keseluruhan
Datacakra sebagai perusahaan penyedia layanan Industri 4.0 yang menyediakan berbagai solusi industri, termasuk di antaranya energy monitoring system. Datacakra melayani berbagai klien korporasi di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, manufaktur, hingga militer. Hingga tahun 2022, Saat ini, tim Datacakra terdiri dari lebih dari 30 tenaga lokal, di mana 90% dari mereka adalah engineer. Kami tersebar di empat kantor di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bandung.
Datacakra
Penyedia Solusi Industri 4.0
datacakra.com
reza@datacakra.com
Sumber:
[1]https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/09/02/2952/indonesia.kaya.energi.surya.pemanfaatan.listrik.tenaga.surya.oleh.masyarakat.tidak.boleh.ditunda
[2] R. Alfita, K. Joni, and F. D. Darmawan, “Design of Monitoring Battery Solar Power Plant and Load Control System based Internet of Things,” TEKNIK, vol. 42, no. 1, pp. 35-44, May. 2021. https://doi.org/10.14710/teknik.v42i1.29687
[3]https://www.cnbcindonesia.com/research/20230317101017-128-422507/inilah-7-negara-dengan-plts-terbesar-ri-bisa-bersaing[4]H. Suryawinata, D. Purwanti, S. Sunardiyo. “Sistem Monitoring Pada Panel Surya Menggunakan Data Logger Berbasis Atmega 328 Dan Real Time Clock DS1307” DOI: https://doi.org/10.15294/jte.v9i1.10709. Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No 1, Juni 2017.